Oleh saudara inisiasi Vanessa, Jerman (aslinya dalam Bahasa Inggris)

 

Di manakah Rumahku?

"Jiwa seorang murid yang merindu"

 

Saat hujan mulai membasahi bumi....setetes, dua tetes,

dan yang lainnya mulai berjatuhan,

Sinar mentari perlahan menghilang.........

Burung-burung mulai berkicau dan terbang berbalik ke sarang mereka....

Dan "Aku".......di manakah tempatku.....di manakah rumahku?

 

(Saya menuliskan puisi ini ketika saya menyadari bahwa saya bukan bagian dari dunia ini. Saya telah mengalami reinkarnasi dan dilahirkan berkali-kali sebagai mahluk yang berbeda-beda. Sekarang saya sungguh-sungguh sadar dengan pengalaman tentang keberadaan diri saya ini)

 

 

 

Tanpa Mu

 

Tanpa kasihsayang Mu, Aku akan buta selamanya

Tanpa kearifan Mu, aku akan hidup dalam ketidak-acuhan

Tanpa kecantikan jiwa Mu, Aku tidak akan pernah sadar

dan mengenali "diri sejati" ku

Tanpa Engkau, Maha Guru Ching Hai,

Aku bukan apa-apa.........

 

 

 

Sejak Aku Mengenal Engkau

 

Sejak aku mengenal mu, duhai "diri sejati" ku

Tak kuasa aku mencintai yang lain, melebihi cintaku padamu, duhai "cinta sejati" ku

Dalam cahaya kemuliaan-Mu,

Aku menyatu dengan kedamaian yang terpancar dari kilau sinar kasih-Mu.

Suara lembut dan perkataan manis yang Kau ucapkan dengan penuh kasih,

Membuat jiwaku larut dalam hening keanggunan-Mu

Syair untuk Suma

 

Oleh Praktisi Metode Kemudahan, saudara N. Guragain

(Aslinya dalam Bahasa Inggris)

 

Senyuman-Mu membuat Bunga Mawar merah turut tersenyum

Senyuman-Mu membuat langit biru turut tersenyum

Senyuman-Mu membuat salju di Gunung Everest turut tersenyum

Senyuman-Mu membuat bulan purnama pun tersenyum

Senyumlah Guru tercinta, agar semua mahluk tersenyum

Senyumlah Maha Guru, agar senyumpun ikut tersenyum !

 

Di mata-Mu

Seringkali ku lihat Nirwana

Di wajah kekanakan-Mu

Seringkali ku lihat kebebasan

Melalui lidah-Mu

Seringkali ku dengar ungkapan kasih

Tetapi, aku tak meminta-Mu untuk berkorban lebih banyak lagi

Karena itu adalah sebuah ketamakan

Berlutut dihadapanmu

Suma, aku memohon petunjuk-Mu

Engkaulah sumber kehidupan

Engkaulah sumber kedamaian

Engkaulah sumber keindahan

Dan Engkau-lah sumber kebahagiaan sempurna

Sangat jauh di antara kematian dan kelahiran

Engkau Abadi di Bumi ini

Engkaulah kehidupan, kedamaian dan keindahan

Dan semuanya adalah milik-Mu

Lautan dahaga untuk meminum apa yang Kau minum

Desir angin musim semi dahaga untuk mendengar suara-Mu

Semua orang dahaga untuk mendengarkan Engkau seutuhnya

Namun.......Aku teramat dahaga untuk menyentuh kaki-Mu!