Guru Bercerita

 

 

Cara Terbaik Untuk Memerintah Negara

 

Diceritakan oleh Maha Guru Ching Hai, Hsihu, Formosa
15 Oktober 1995 (Asal dalam bahasa Cina) Kaset Video #502

 

Selama pemerintahan dinasti Song (Cina di masa lampau), ada seorang pelajar yang bernama Hui Ang yang berlatih rohani dan sepertinya memiliki kebijaksanaan agung. Pada suatu kesempatan, dia mengadakan kunjungan kehormatan kepada Kaisar Song Kang. Kaisar menyambutnya dengan hangat dan tanpa membuang waktu bertanya kepadanya, ”Saya hanya menyukai orang-orang berani yang memiliki keahlian perang. Saya tidak suka orang-orang yang mengkhotbahkan Kebenaran. Apa pendapatmu tentang hal ini?”

Kaisar Song Kang mengatakan dengan jelas bahwa dia hanya suka menggunakan kekerasan dan sama sekali tidak memberikan pertimbangan terhadap Kebenaran. Apalagi yang bisa orang katakan padanya? Masih ada saja orang yang mau mengunjungi penguasa yang demikian. Orang zaman dahulu lebih sabar. Kalau Saya pribadi tidak akan pernah mau mengunjungi orang seperti itu. Maukah kalian? Saya tidak mau! (Guru tertawa.) Saya tidak mempunyai kesabaran. Namun demikian, kaisar bertanya dengan sopan, “Apa pendapatmu tentang hal ini?” Kita seharusnya memberikan buku jilid pertama Kunci Pencerahan Seketika kepadanya. (Gelak tawa)

Lalu Hui Ang berkata, “Saya mempunyai kekuatan gaib yang istimewa. Dengan kekuatan ini, tidak masalah seberapa beraninya musuh, pedangnya tidak bisa menembus tubuh Anda; dan tidak peduli seganas atau sekuat apa pun, dia tidak akan bisa menyentuh Anda. Apakah Yang Mulia suka kekuatan gaib semacam ini?”

”Wah! Saya suka! Saya suka! Saya suka kekuatan gaib semacam ini,” jawab kaisar.

Hui Ang lalu menggodanya lebih lanjut dengan mengatakan, “Walaupun pedang mereka tidak bisa menembus atau menyentuh Anda, namun demikian hati Anda masih dapat menderita. Ini masih belum cukup bagus.” (Guru berkomentar: Pertama-tama Hui Ang mencoba memikat Kaisar dengan kekuatan gaib rendahan, kemudian menanamkan Kebenaran yang lebih tinggi kepadanya.) “Saya masih punya kekuatan gaib lain yang akan membuat musuh, betapa pun beraninya, takut untuk menyerang atau melukai Anda dengan pedangnya ketika dia melihat Anda. Ini bahkan akan lebih baik! Saya ingin tahu apakah Yang Mulia akan menyukainya?” Tentu saja, Kaisar sangat menyukainya.

Hui Ang melanjutkan,”Walaupun orang-orang tersebut tidak berani melukai Yang Mulia, itu bukannya berarti mereka tidak ingin melukai Anda. Barangkali mereka sangat ingin sekali melakukannya, tetapi mereka tidak berani. Saya masih punya kekuatan gaib lain yang dapat membuat orang-orang tersebut bahkan kehilangan gagasan untuk melukai atau membunuh Anda. Apakah Yang Mulia suka kekuatan gaib semacam ini?” Apakah kalian menyukainya atau tidak? Kalian begitu tenang! (Guru dan semuanya tertawa.)  Saya tidak memiliki kekuatan gaib semacam ini; jangan mengharapkannya dari Saya. Satu-satunya keahlian Saya adalah Metode Quan Yin.

Tentu saja sang Kaisar suka, maka dia berkata, ”Saya menginginkannya! Saya suka! Beritahu saya lebih banyak lagi! Beritahu saya lebih banyak lagi!”

Lalu Hui Ang berkata, ”Nah, meskipun orang-orang tersebut tidak ingin melukai atau membunuh Anda, tetapi tidak berarti mereka menghormati Anda atau bersedia membantu Anda. Saya punya kekuatan gaib lain yang bisa membuat orang-orang itu membuang gagasan untuk melukai dan membunuh Anda dan selanjutnya menghormati Anda dan selalu ingin membantu Anda. Apakah Yang Mulia menyukainya?”

Wah! Kaisar Song Kang tidak dapat menahan diri lagi! (Guru dan semuanya tertawa.) Dia hampir tidak dapat duduk dengan tenang di singgasananya dan ingin turun bersalaman dengan Hui Ang, “Cepat beritahu saya! Cepat beritahu saya,” katanya.

“Saya punya kekuatan gaib ini, jika ada orang yang melihat Yang Mulia, maka mereka akan gembira membantu Anda, menghormati, serta mengagumi Anda dari lubuk hati mereka. Dengan demikian, Yang Mulia tidak hanya akan sangat kuat, tapi juga bijaksana dan saleh. Karena itu, saya pikir kekuatan ini adalah lebih hebat dari semua yang telah saya sebutkan tadi. Bagaimana bisa Yang Mulia tidak menyukai kekuatan gaib ini?”

Tentu saja, kaisar berkata, “ Ya! Saya menyukainya! Saya sangat menyukainya!”

Akhirnya, Hui Ang mengungkapkan, “Yang Mulia, kekuatan gaib ini adalah milik Khong Hu Cu dan Mo Cu. Ambillah Khong Hu Cu dan Mo Cu sebagai contoh. Meskipun mereka tidak memerintah negara atau memiliki harta, akan tetapi mereka sama seperti raja. Orang-orang menghormati mereka. Setiap orang mengagumi dan menyukai mereka. (Guru menjelaskan: Yang dia maksud adalah jenis raja yang ada di dalam hati rakyat. Seseorang tidak harus duduk di atas singgasana dan punya banyak tentara, senjata, atau bom nuklir untuk menjadi raja. Karena itu, Khong Hu Cu dan Mo Cu menjadi semacam raja. Itulah maksudnya.) Mereka tidak punya gelar resmi, mereka tidak punya tentara, namun mereka adalah raja.” Yang dimaksud Hui Ang adalah “Tuhan”. Ini seperti bagaimana kita menghormati Yesus Kristus sebagai “Tuhan”. Kalau kita terjemahkan bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Cina, kita akan menghormati Buddha Sakyamuni sebagai “Tuhan Sakyamuni”. Selama hidupnya, Yesus Kristus dipanggil “Tuhanku” oleh murid-murid-Nya. Ketika Buddha Sakyamuni masih hidup, murid-murid-Nya juga memanggil-Nya “Tuhanku Yang Mulia!”, “Tuhanku!”, atau “Guruku!” Jadi, apa yang dimaksud Hui Ang adalah meskipun Khong Hu Cu dan Mo Cu tidak memiliki tentara, tetapi mereka adalah raja dan Tuhan.

Lalu Hui Ang melanjutkan, “Tak ada satu jiwa pun di dunia ini yang dapat menahan hasratnya untuk tidak berdiri dan memanjangkan lehernya hanya untuk melihat Mereka. Orang tak pernah lelah untuk memperhatikan Mereka dan bahkan tidak ingin mengedipkan matanya. Lebih lanjut, tak ada orang di dunia ini yang setelah melihat Mereka, dapat menahan diri untuk tidak membantu, mendukung, dan menghormati Mereka. Perasaan ini muncul secara alami dari hati mereka. Semua orang di dunia ini akan membungkuk dan menyembah Mereka. Orang-orang sangat mencintai Mereka sehingga akan melindungi serta melakukan apa pun untuk Mereka, bahkan mati bagi Mereka.”

Apa yang dimaksud Hui Ang adalah Khong Hu Cu dan Mo Cu telah memenangkan kekaguman yang sesungguhnya dari orang-orang tanpa harus duduk di singgasana. Banyak orang yang duduk di singgasana namun tak seorang pun yang menyukai mereka! Mereka bahkan dikutuk atau digulingkan oleh revolusi. Karena itu, saat kalian duduk di singgasana dan menyebut diri sebagai raja, belum tentu orang akan menyukai kalian. Sebaliknya, Mo Cu dan Khong Hu Cu, walaupun mereka tidak memiliki sebidang tanah, kekayaan, jabatan, senjata, atau apa pun; setiap orang mencintai dan mendukung mereka. Orang-orang rela berdiri dan menjulurkan leher demi melihat mereka selama mungkin, semakin lama semakin baik. Karena itu, Hui Ang berkata, “Karena Yang Mulia telah menjadi raja negara ini, jika Anda mempelajari kekuatan gaib Khong Hu Cu dan Mo Cu, Yang Mulia pasti akan lebih bijak dan lebih baik dibanding mereka berdua!” 

 

 

  <<
Beritahu teman tentang artikel ini