Penelitian ilmiah yang dilakukan oleh ahli biologi laut, Peter Tyack menunjukkan bahwa ikan paus berkomunikasi dengan pola suara yang kompleks dan mengulang. Dengan menggunakan saluran gelombang, sebuah teknik untuk memproses sinyal digital, Mark Fischer, seorang insinyur dari utara Kalifornia bisa mengubah pola ini ke film dan gambar statis yang indah yang terlihat seperti mandala sonik. Saluran gelombang mengambil nuansa yang mungkin terlewatkan oleh telinga manusia atau metode visualisasi yang kurang canggih.

 

Mark Fischer menemukan sebuah alat matematis untuk menterjemahkan kepelikan dan nuansa suara ikan paus dan lumba-lumba menjadi gambar seperti mandala ini

Melalui perbandingan, semua spesies ikan paus mempunyai pola dan resonansi tersendiri yang unik, hal ini dapat diumpamakan oleh Bapak Fischer sebagai sidik jari yang berhubungan dengan pendengaran. “Saya pikir tidak ada seorang pun yang pernah menghabiskan bahkan sedikit waktu pun di sekeliling ikan paus dan tidak menjadi terpesona oleh karenanya,” demikianlah kata Bapak Fischer dalam sebuah wawancara. Dr. Peter Tyack, seorang ilmuwan senior di Woods Hole Oceanographic Institution melihat hal ini bukan hanya sebagai seni, tetapi sebuah alat penelitian ilmiah. Dia percaya bahwa pengulangan dalam lagu ikan paus mengikuti aturan tata bahasa yang sama dengan bahasa manusia. “Sepertinya Anda bisa melihat banyak unit yang mengulang,” kata Dr. Tyack.

Bapak Fischer memperlihatkan kepada banyak orang tentang dunia yang tidak akan pernah mereka alami. Dia memberikan inspirasi terhadap sebuah penghargaan yang lebih besar antara ikan paus, ilmu biologi laut, ilmu pengetahuan, dan seni. Dia menerangkan, “Ketika Anda melihat apa yang ikan paus lakukan dengan suara, atau mulai melihat apa yang mampu mereka lakukan, sangatlah jelas bahwa manusia bukanlah satu-satunya seniman di planet ini.”

<<	Daftar Isi	>>
Beritahu teman